
Lebih lanjut Danramil menjelaskan
bahwa dalam menghadapi era globalisasi sekarang ini yang perlu dibutuhkan
bagaimana memperkuat rasa kebangsaan sebagai warga negara terhadap Bangsa
Indonesia sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, karena Pancasila merupakan dasar
negara dan ideologi Bangsa atau filsafah pandangan hidup Bangsa, yang
didalamnya terkandung nilai dasar (Intrinsik), nilai instrumental dan nilai
praktis.
ini merupakan tantangan sekaligus
peluang yang harus diraih dan berdasarkan pada budaya Bangsa. Sebagai Bangsa
Indonesia, “kita harus memperteguh akar budaya menjadi pedoman dan pandangan
hidup Bangsa Indonesia yaitu Pancasila, Isu globalisasi seperti demokratisasi,
hak asasi manusia dan lingkungan hidup yang melanda dunia harus dilihat oleh
Bangsa Indonesia bertitik tolak pada paradigma atau sudut pandang Pancasila.
Karena itulah, Pancasila yang menjadi jati diri Bangsa Indonesia yang
menentukan cara berfikir, bersikap, dan berbuat setiap individu Bangsa
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam
menghadapi era globalisasi tersebut ” urai Danramil.
Danramil 03 mengingatkan bahwa
hilangnya nilai-nilai Pancasila pada diri anak Bangsa akan menyerukan berbagai
aksi yang akan mengarah pada munculnya berbagai aksi kenakalan remaja yang
banyak terjadi akhir-akhir ini diantaranya adalah bahaya narkoba yang sudah
menjadi bagian kenakalan remaja pada masa kini, sudah banyak di kalangan anak
muda saat ini yang menggunakan narkoba, tidak di pungkiri untuk lepas dari obat
yang menyebabkan kematian didunia tersebut tidak mudah. Oleh karena itu
berbagai kampanye dan penyuluhan anti narkoba dan penanggulangan terhadap orang-orang
yang ingin sembuh dari ketergantungan narkoba semakin banyak dilakukan oleh
instansi terkait.
Masa remaja bagi sebagian besar
orang merupakan masa-masa transisi, dari anak-anak menjadi dewasa. Pada masa
ini, seringkali remaja mengalami masa “pencarian identitas”. Berbagai usaha
dilakukan oleh para remaja untuk menunjukkan eksistensi diri mereka. Mulai dari
gaya berpakaian, maupun trend mode masa kini yang apabila tidak diikuti akan
merasa kuno dan tertinggal. Pergaulan menjadi kunci sejauh mana mereka dapat menunjukkan eksistensi dirinya. Pergaulan yang bebas
terkadang membuat para remaja tidak dapat mengontrol dirinya, sehingga mereka
terjerumus terlalu jauh.
Penyebab dari pergaulan bebas tersebut, antara lain diantaranya
adalah kurangnya perhatian dari orang tua, Perceraian atau ketidakharmonisan
orang tua seringkali menjadi pemicu utama para remaja kemudian mencari pelarian
atas permasalahannya, geng-geng atau kelompok-kelompok sepermainan serta
kurangnya pemahaman remaja tentang aqidah agama. “Terang Danramil Pasar Rebo.
Danramil 03 mengajak bahwa sebagai salah satu upaya untuk
mengantisipasi itu semua agar para pemuda dan remaja di DKI Jakarta khususnya
para pelajar di wilayah Kelurahan Ciracas harus mampu mengubah pola pikir,
pemuda dan pelajar tidak hanya mempunyai keinginan untuk belajar dan berbuat
baik, namun harus dapat menunjukan dengan hasil karya nyata, anak-anak pelajar
sekolah bisa aktif di sekolah masing-masing melalui kegiatan estra kulikuler
yang ada sesuai dengan bakat dan bidangnya masing-masing, sehingga akan
mengarah pada perkembangan karier, “hilangkan budaya corat-coret dan tawuran
antar pelajar, sehingga pelajar sekolah memiliki karakter untuk membangun
bangsa yang maju dan bermartabat.” harapnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar